Swedish Consulate – Dr. Tirta, seorang dokter yang juga kreator konten kesehatan, kembali mencuri perhatian publik dengan konten edukatif terbarunya. Dalam video berjudul “Edukasi Buat yang Ngeyel Gak Mau Makan Sayur dan Serat,” Dr. Tirta mengungkapkan pentingnya peran sayur dan makanan berserat bagi kesehatan tubuh, terutama untuk menjaga fungsi pencernaan.
Pengalaman Pribadi: Kesalahan yang Mengubah Gaya Hidup
Dr. Tirta memulai kontennya dengan menceritakan pengalaman pribadi yang menyadarkan dirinya tentang pentingnya konsumsi serat. Ia mengaku pernah menjalani pola makan yang fokus hanya pada protein, terutama daging merah dan putih, selama dua bulan penuh. Tanpa disadari, Dr. Tirta mengabaikan konsumsi sayuran dan serat dalam menu hariannya. Akibat dari pola makan ini tidak lama kemudian terasa—ia mengalami masalah pencernaan serius, termasuk sembelit hingga perdarahan saat buang air besar.
“Simak juga: Penipuan ATM: Cara Mudah Menghindari Modus Penipuan”
Pengalaman tersebut membuat Dr. Tirta menyadari bahwa serat bukanlah komponen yang bisa dianggap sepele. Kesehatan pencernaan sangat dipengaruhi oleh asupan serat yang cukup, dan tanpa itu, masalah-masalah kesehatan yang serius dapat muncul.
Pentingnya Sayur dan Serat dalam Pola Makan Sehari-hari
Dalam video tersebut, Dr. Tirta menekankan bahwa salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan oleh banyak orang adalah mengabaikan konsumsi sayur. Banyak dari kita mungkin lebih memilih protein, karbohidrat, dan lemak. Tetapi lupa bahwa serat dari sayur dan buah sangat penting untuk menjaga kesehatan, khususnya pencernaan.
Serat berfungsi untuk membantu proses pencernaan dan menjaga usus tetap sehat. Menurut Dr. Tirta, salah satu penyakit yang bisa dicegah dengan konsumsi serat yang cukup adalah kanker usus besar. Salah satu penyakit yang dapat dihindari dengan pola makan sehat. Selain itu, serat juga membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, sehingga sangat penting bagi mereka yang ingin mencegah atau mengelola diabetes.
Mitos Sayur Goreng: Menguntungkan atau Merugikan?
Tak hanya membahas manfaat serat, Dr. Tirta juga menyinggung tentang kebiasaan banyak orang Indonesia yang gemar mengonsumsi sayur yang digoreng. Seperti kol dan terong goreng yang sering dijual di warung. Menurutnya, proses menggoreng sayur memang bisa mengurangi nilai nutrisi, terutama jika menggunakan minyak dalam jumlah banyak atau jika minyak yang digunakan adalah minyak bekas. Namun, ia juga menekankan bahwa mengonsumsi sayur goreng sesekali tidaklah berbahaya, asalkan tidak menjadi kebiasaan atau menu utama sehari-hari.
“Baca juga: Wikipedia Silent Hill 2 Remake Mendapat Serangan dari Oknum, Apa yang Terjadi?”
Dalam hal ini, Dr. Tirta ingin mengajak masyarakat untuk lebih cermat dalam mengolah sayuran. Meskipun sayur goreng boleh dikonsumsi sesekali, tetaplah pilih metode memasak yang lebih sehat seperti merebus, memanggang, atau mengukus untuk menjaga kandungan nutrisinya.